Minggu, 06 April 2014

Sainstek

Gerhana Matahari, Pukul Berapa Harus Menyaksikannya?

Goran Tomasevic/Reuters Gerhana Matahari sebagian sebagai bagian dari gerhana Matahari hibrid yang diabadikan di Juba, Sudan, Minggu (3/11/2013).
 

KOMPAS.com — Gerhana matahari terjadi di sebagian wilayah Indonesia Selasa (29/4/2014). Tak seperti gerhana bulan yang berlangsung lama, gerhana matahari berlangsung dalam waktu yang lebih terbatas. Oleh sebab itu, mengetahui waktu terbaik untuk mengamatinya sangat perlu.

Waktu terbaik untuk mengamati gerhana matahari sebagian besok dari sebagian wilayah Indonesia bervariasi. Demikian juga durasi dan magnitudo atau persentase piringan matahari yang tertutup oleh bulan.

Berikut waktu pengamatan gerhana dari 62 kabupaten/kota di enam provinsi di Indonesia yang berpotensi melihat gerhana matahari. Data merupakan hasil olahan astronom amatir, Ma'rufin Sudibyo, dengan perangkat lunak Emapwin 1.21.
Ma'rufin Sudibyo Waktu, durasi, dan magnitudo gerhana matahari sebagian pada Selasa (27/4/2014) dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Ma'rufin Sudibyo Waktu, durasi, dan magnitudo gerhana matahari Selasa (29/4/2014) dari Jawa Timur.
Ma'rufin Sudibyo Waktu, durasi, dan magnitudo gerhana matahari sebagian pada Selasa (29/4/2014) dari Bali.
Ma'rufin Sudibyo Waktu, durasi, dan kenampakan gerhana matahari sebagian pada Selasa (29/4/2014) dari NTB.
Ma'rufin Sudibyo Waktu, durasi, dan kenampakan gerhana matahari sebagian pada Selasa (29/4/2014) dari NTT.
Gerhana matahari besok adalah gerhana pertama pada 2014. Gerhana itu sebenarnya adalah gerhana matahari cincin. Namun, hanya wilayah utara Antartika yang bisa mengamati matahari saat berbentuk cincin besok.

Sementara banyak wilayah di Indonesia yang berpotensi menyaksikan gerhana tetap sulit untuk mengobservasinya, bagaimana cara paling praktis untuk melakukannya?

 

 Jupiter Awali Kehidupan di Bumi?


Planet Jupiter (foto ilustrasi)
VIVAnews - Planet raksasa Jupiter telah lama diyakini para peneliti punya keistimewaan. Mereka yakin gravitasi planet yang berjarak 588 juta Km dari Bumi itu sangat kuat. Bahkan gravitasi Jupiter mampu mengalihkan serangan komet dan asteroid yang akan menghantam Bumi.

Melansir Daily Mail, Senin 14 April 2014, riset tim ilmuwan dari University of New South Wales dan Royal Holloway University of London menjelaskan bagaimana tarikan gravitasi kuat Jupiter kemungkinan telah mempengaruhi iklim di Bumi, hingga akhirnya menciptakan kondisi yang diperlukan bagi perkembangan kehidupan Bumi miliaran tahun lalu. 

Kesimpulan itu berdasarkan kajian gravitasi planet gas raksasa yang 2,5 kali lebih kuat dari gravitasi Bumi. Kekuatan itu disebutkan memungkinkan Jupiter menempati orbit planet lain pada Tata Surya, termasuk Bumi. 

Makanya, menurut peneliti, jika Bumi ditarik dekat dengan Jupiter, maka menyebabkan Bumi akan bergerak lebih jauh dan iklim dapat berubah. 

Penelitian melakukan studi model komputer dari sistem Tata Surya. 

Tiap pengulangan model, peneliti menempatkan posisi Jupiter berubah-ubah, sedangkan planet lain ditempatkan pada posisi yang tetap. 

Pindahkan Orbit

Pada simulasi itu, peneliti juga memindahkan seluruh orbit Jupiter ke dalam dan keluar guna menguji apa yang akan terjadi jika Jupiter terbentuk pada posisi lebih dekat ke Matahari atau lebih jauh. 

"Asumsi kegagalan adalah hal yang penting, ada banyak fleksibilitas yang mana Jupiter akan diasumsikan lebih halus, lembut dan bagaimana orbit Bumi berperilaku dari waktu ke waktu," ujarnya. 

Disebutkan lokasi Jupiter saat ini tak begitu berdampak, hanya sedikit perubahan di orbit dan kemiringan Bumi, namun dampak Jupiter terhadap iklim Bumi belum menemukan kejelasan. 

Namun, sebuah studi sebelumnya oleh kelompok peneliti yang sama menemukan posisi Jupiter memiliki pengaruh besar pada iklim Bumi. 

Sejauh ini peneliti ingin memastikan apakah planet raksasa itu mempengaruhi iklim pada planet lain termasuk Bumi. (ren)


© VIVA.co.id

 

Sony Minta Penggunaan Laptop Hibrid Vaio Dihentikan


Sony Vaio X Series. [ilustrsasi] 



VIVAnews - Sony mengumumkan agar pengguna laptop hibrid Vaio Fit 11A segera berhenti menggunakan perangkat tersebut. Sebab perusahaan teknologi asal Jepang mengatakan ada risiko baterai buatan Panasonic pada laptop itu bisa terlalu panas dan berpotensi terbakar.

Sony mencatat, setidaknya pengguna laptop Vaio tersebut saat ini hampir mencapai 26 ribu di seluruh dunia. 

Melansir Wall Street Journal, Jumat 11 April 2014, Sony telah menerima tiga laporan baterai tablet itu cepat panas, yang gilirannya menyebabkan kebakaran. 

Insiden awal terjadi 19 Maret lalu di Jepang. Kemudian tak lama, pada 30 Maret terjadi kasus yang sama di Hong Kong dan kemudian disusul insiden problem panas baterai pada 8 April di China. 

Sony dilaporkan telah menghentikan penjualan laptop itu mulai bulan ini. Laptop itu merupakan versi terakhir dari merek Vaio. 

Sebagai tindak lanjut, Sony mengidentifikasi komputer yang terkena problem melalui nomor seri. Perusahaan itu juga akan mengembangkan program guna memperbaiki atau mengganti perangkat komputasi itu. Sony akan memberikan rincian terkait hal itu pada homepage mereka dalam waktu dua minggu.

Sejauh ini, Sony mengaku telah menjual Vaio Fit 11A total 25.905 unit sejak pertama kali dijual pada Februari. Dari jumlah itu, hampir 7 ribu terjual di Asia pasifik, tidak termasuk China dan Jepang, sekitar 3600 terjual di Jepang, 2000 unit di China, 7 ribu unit di Eropa, 5600 di Amerika Latin dan 500 di AS. 

Panasonic Berkilah

Sedangkan juru bicara Panasonic menegaskan perusahan telah mempekerjakan baterai Sony secara kontrak outsourcing, namun merahasiakan mitra yang dilibatkan Panasonic. Panasonic berkilah sepanjang ini tak menemui masalah terkait baterai yang disampaikan oleh kliennya.

Pada 2010, Sony tercatat pernah menarik kembali sekitar 535 ribu laptop Vaio di seluruh dunia akibat problem kerusakan kontrol suhu, yang berdampak pada panas berlebihan.

Dilaporkan pada Februari tahun ini, Sony telah mengumumkan rencana menjual bisnis PC sebagai bagian strategi menghadapai dua divisi perusahaan yang tengah bermasalah, yakni divisi televisi dan PC. Perusaaan mengatakan akan memisahkan divisi TV menjadi perusahaan yang terpisah. 

Saat menyampaikan keputusan itu, Kepala Eksekutif Perusahaan (CEO) Sony, Kazuo Hirai mengakui sebagai keputusan yang menyakitkan. (adi)


© VIVA.co.id

 

Perusahaan Teknologi Dunia Sarankan Ganti Password


Jangan sampai password Anda bobol
VIVAnews - Beberapa perusahaan teknologi dunia meminta penggunanya masing-masing agar secara berkala mengubah password akun. Peringatan itu disampaikan menyusul ditemukannya celah enkripsi atau dikenal heartbleed.

Awal pekan ini, melansir BBC, kamis 10 April 2014, Google dan Codenomicon, perusahaan keamanan asal Finlandia, menemui ada cacat atau celah pada OpenSSL, selama lebih dari dua tahun, yang digunakan untuk mengekspose kunci rahasia identitas penyedia layanan. 

OpenSSL merupakan sebuah protokol keamanan open source yang digunakan untuk enkripsi data sensitif, melalui fungsi SSL (Secure Sockets Layer) di layanan berbasis internet. 

Jika sebuah organisasi menggunakan OpenSSL, pengguna akan melihat ikon gembok pada browser web mereka. Itu tandanya penyedia layanan telah mengenkripsi.

Nah, kedua perusahaan itu mengatakan jika penyerang menyalin kunci tersebut, penyerang dapat mencuri nama dan password pengguna layanan. Bahkan, penyerang bisa mengambil salinan data dan membuat situs palsu.

Sayangnya, celah ini tak meninggalkan jejak.

Menanggapi temuan itu, Tumblr, platform blog milik Yahoo, misalnya menyarankan masyarakat luas mengubah password pada layanan yang penting misalnya email, penyimpanan file dan perbankan. 

Penasihat keamanan juga memperingatkan hal yang sama tentang risiko itu. 

"Ini tepatnya adalah bencana. pada skala 1 sampai 10, ini adalah skala 11," ujar Bruce Schneier, pakar keamanan dalam blog. 

Atas celah keamanan yang berbahaya ini, Google diketahui telah lebih dulu memperingatkan sejumlah organisasi tertentu terkait risiko ini, sebelum Google mengeluarkan peringatan secara luas. 

Melansir Mashable, beberapa perusahaan internet yang rentan dengan celah keamanan itu memang telah memperbaharui server mereka. Disebutkan itu sebagai langkah perbaikan. 

Tapi setidaknya langkah pengamanan juga diikuti pengguna untuk pengubah password sebagaimana penyedia layanan atau situs yang melakukan perbaikan itu. 

Codenomicon mencatat lebih dari 66 persen situs aktif tergantung pada web browser yang menggunakan OpenSSL. 

Perusahaan teknologi dunia yang menyarankan penggunanya mengubah password akun mereka yakni Yahoo, Google, Gmail, Yahoo Mail, Facebook maupun Tumblr. 


© VIVA.co.id

 

Lihat Langit Malam Nanti, Planet Mars Terlihat Paling Terang


Ilustrasi Bumi yang tampak dari langit Mars.

 
VIVAnews - Malam nanti jika sempat lihatlah ke langit. Sebab akan terjadi peristiwa langka. Matahari, Bumi, dan Mars akan berada dalam satu garis. Peristiwa ini hanya terjadi dalam beberapa tahun. 

Menariknya, pada malam nanti, planet Mars akan tampak lebih terang dalam jangka 5 tahun terakhir. Bukan itu saja, Anda dapat menikmati penampakan Mars yang lebih terang itu mulai saat Matahari terbenam sampai terbit pada pagi hari 9 April. 

Jarak Bumi dengan Mars tercatat juga paling dekat pada tahun ini. Menariknya lagi, Bumi akan melewati antara Matahari dan Mars pada jarak sangat dekat, kondisi itu membuat Mars makin terang sejak Desember 2007. 

Melansir IBTimes, Selasa 8 April 2014, jarak Bumi dengan Mars saat ini 92,9 juta kilometer. Laman Eathsky menyebutkan Mars akan naik pada langit malam dan tetap tampak sepanjang malam. 

"Karena posisinya sangat dekat, Mars akan bersinar paling cemerlang di langit kita," ujar laman tersebut. 

Posisi unik Mars itu tidak akan kembali lagi sampai 22 Mei 2016. "Perhatikan Mars di timur malam hari ini, di titik tertinggi pada tengah malam dan di barat sebelum fajar".

Mars di langit Indonesia

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, menjelaskan, untuk di Indonesia tergolong beruntung, sebab Mars yang sangat terang itu dapat dinikmati sepanjang malam nanti.

"Mulai terbit Magrib, kemudian di atas kepala pada tengah malam dan terbenamnya menjelang Matahari terbit," jelas Thomas. Namun, ia menekankan, penampakan itu akan dapat dilihat jika kondisi cuaca sepanjang malam ini cerah. 

"Mars akan tampak seperti bintang yang terang dan warnanya kemerah-merahan," ujar dia.

Terkait perkiraan cuaca, Thomas mengatakan, kemungkinan cuaca akan baik untuk mengamati terang Mars itu.

Menariknya lagi, Thomas mengatakan, terang Mars itu bukan hanya berlangsung pada sepanjang malam nanti saja. Penampakan menarik itu bisa berlangsung sampai pertengahan April nanti. 

"Mars ini nanti paling terang dibandingkan penampilan Mars sesudah April," kata dia. (art)


© VIVA.co.id

 

 Mulai Hari ini Microsoft Tidak Lagi Dukung Windows XP


Logo Windows XP

 
VIVAnews - Mulai hari ini raksasa piranti lunak dunia, Microsoft, tidak lagi mendukung sistem operasi lawas, Windows XP. Dengan demikian komputer yang masih menggunaan sistem operasi berusia 13 tahun itu sangat rentan diretas pencuri data dan terjangkit virus-virus terbaru karena tidak lagi mendapat pemutakhiran dukungan keamanan dan perbaikan resmi dari tim Microsoft.


Menurut data statistik, seperti yang dikutip stasiun berita BBC, sekitar 20-25% dari total komputer pengguna layanan resmi Microsoft Windows diperkirakan masih menggunakan XP, yang diluncurkan pada 2001, walau Microsoft sudah mengeluarkan tiga sistem operasi baru. Banyak pula yang bermigrasi ke sistem operasi terbaru dalam beberapa hari terakhir.  

Dave Emm, pakar dari firma keamanan piranti lunak Kaspersky, mengungkapkan bahwa pengguna komputer yang masih berbasis Windows XP saat ini berisiko tinggi disusupi malware. "Data kami mengindikasikan bahwa kurang dari seperlima pemakai produk kami masih menggunakan Windows XP, dan lebih dari seperempat komputer yang terinfeksi menggunakan Windows XP," kata Emm.

Tingkat infeksi, lanjut dia, diperkirakan bakal meningkat setelah 8 April ini, atau begitu dukungan keamanan untuk Windows XP dicabut. Paket dukungan terakhir dari Microsoft untuk Windows XP adalah perbaikan sejumlah bugs, yang salah satunya tergolong vital.

Maik Morgenstern dan Andreas Marx, pakar dari AV-Test Group di Jerman, mengungkapkan bahwa para pengguna Windows XP menduduki peringkat pertama dalam daftar korban yang diincar pencuri data siber. "Mereka mencari sasaran-sasaran lemah karena jauh lebih mudah menjangkiti sistem yang menggunakan sistem operasi lama seperti Windows XP dibandingkan dengan keluaran terbaru seperti Windows 8,1, yang sudah dilengkapi berbagai fitur keamanan," kata mereka.

Sementara itu, menurut kantor berita Reuters, masih banyak mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di penjuru dunia yang masih menggunakan Windows XP. Baru sekitar sepertiga dari 2,2 juta ATM di penjuru dunia yang sudah memutakhirkan sistem operasi ke platform baru, seperti Windows 7 hingga awal April ini, ungkap NCR, salah satu produsen mesin ATM.   

"Masih banyak korporat yang belum menuntaskan migrasi jaringan komputer mereka ke sistem operasi yang baru," kata juru bicara Microsoft, yang menolak ungkap perusahaan mana saja yang masih menggunakan Windows XP. 


© VIVA.co.id

 

Software RI Ini Bisa Prediksi Dampak Bencana


Kepala BNPB, Syamsul Maarif

VAnews - Menyadari risiko bencana yang setiap saat melanda berbagai wilayah di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan peranti lunak InaSAFE 2.0. Peranti versi baru tersebut dapat memprediksi dampak sosial dan kemanusiaan atas bencana alam.
 

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, mengatakan alat InaSAFE akan bantu meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Indonesia dengan memberikan cara baru dengan mengombinasikan informasi bahaya dan pengetahuan masyarakat pada risiko bencana. 

Versi terbaru peranti ini merupakan kerjasama antara BNPB bersama Australia dan Band Dunia.

"Alat ini mampu memproduksi skenario dampak bahaya natural dan realistik untuk perencanaan, kesiapsiagaan terbaik dan aktivitas pelatihan penindakan, dengan menggabungkan rangkaian infomasi bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami atau banjir," kata Maarif dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Australia kepada VIVAnews, Selasa 8 April 2014.

Ditambahkan Maarif, peranti tersebut juga menggabungkan pembukaan data, misalnya distribusi populasi ruang, jembatan dan infrastruktur penting. 

Pejabat Konsuler Pengembangan Kerjasama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Jean-Bernard Carrasco mengatakan InaSAFE 2.0 mampu mengerjakan pengumpulan trafik data, pengunduhan trafik peta secara langsung dari peralatan pemetaan online openStreetMap (OSM). Fungsi baru ini disebutkan dapat mambantu perencanaan kemungkinan evakuasi dan rute tanggap darurat. 

"Dengan bantuan badan Ilmu Bumi pemerintah Australia dan Fasilitas Pengurangan Bencana Indonesia-Australia, lebih dari 1,3 juta gedung di Indonesia telah dipetakan dalam OSM dan data ini sudah tergabung dalam InaSAFE," ujat Carrasco. 

Pembaharuan peranti lunak itu kompatibel dengan peranti lunak terbuka dan gratis Geographic Information System QGIS 2.0. 

Peranti InaSAFE versi 2.0 juga memungkinkan pengguna untuk mengimpor data ruang dari sumber terpencil dan menciptakan kustom template peta terdampak.

Bank Dunia melalui Fasilitas Global Pengurangan dan Pemulihan Bencana memfasilitasi penggunaan InaSAFE di berbagai belahan dunia, termasuk di Afrika dan negara seperti Sri Lanka maupun Pakistan. 

Presiden Bank Dunia, Jim Y Kim, belum lama ini mendaftarkan penggunaan InaSAFE sebagai salah satu dari Tujuh Langkah Kelangsungan Hidup Bencana. 

InaSAFE merupakan peranti lunak gratis dan terbuka yang menyediakan pengaturan kebencanaan di seluruh dunia. Peranti ini menggunakan alat sederhana, tapi ketat untuk perencanaan kebencanaan berbasis fakta dan bukti. (one)


© VIVA.co.id

 

 

Terungkap, Pengguna iPhone Lebih Kaya Dibanding Android


 Pemetaan pengguna iPhone dan Android di AS

 
VIVAnews - Ponsel pintar besutan Apple, iPhone dan Android memang menguasai pasar di dunia. Dari semua sisi, kedua ponsel itu saling bersaing, mulai dari pengguna, aplikasi hingga sebaran pemakainya.

Namun dari sisi kantung pemakai dua ponsel itu, sebuah riset terbaru menunjukkan pengguna iPhone lebih kaya dibanding pengguna Android.

Melansir Daily Mail, Senin 7 April 2014, hal itu terlihat dari pemetaan pengguna iPhone dan Android yang dibuat oleh MapBox, perusahaan pemetaan online dan Gnip, perusahaan agregasi antarmuka pemrograman aplikasi sosial media. 

Peta online itu berdasarkan dari analisa 3 miliar Tweet dari pengguna iPhone maupun Android. 

Pada peta itu, pengguna iPhone terlihat banyak bermukim di kota-kota yang sejahtera di Amerika Serikat da Inggris, sedangkan pengguna Android menempati kota pinggiran yang kalah makmurnya. Pada peta jelas ditunjukkan dominasi warna merah, yang mewakili iPhone dan warna hijau, yang mewakili Android.

Hasilnya, di kota metropolitan, New York memerah, didominasi pengguna iPhone yang menguasai wilayah penting Manhattan, sementara pengguna Android berada di pinggiran kota, kawasan New Jersey. 

Tak jauh beda, di San Francisco, juga memerah. Pengguna iPhone mendominasi di wilayah jantung kota. 

Pada kota Los Angeles, pola yang ditampilkan tak jauh berbeda. Di wilayah ini, pengguna iPhone terkonsentrasi wilayah yang makmur yakni di Baverly Hills.

Sementara di London, tepatnya wilayah penting Central London, didominasi pengguna iPhone, sedangkan Android masih menempati kota pinggiran.

Seiring dengan pola peta tersebut, hal itu juga menegaskan konsumsi aplikasi pengguna iPhone yang lebih banyak dibanding pengguna Android. Meski secara pasar, perangkat Android menguasai 80 persen pangsa pasar di beberapa negara. 

Pengakuan kelas tinggi iPhone itu juga disampaikan pembuat aplikasi. Mereka mengaku mendapatkan pemasukan dua kali lebih banyak dari pengguna iPhone dibanding pengguna Android. 

Berdasarkan angka terakhir, total lebih dari 50 miliar unduhan dari App Store Apple, sementara Google Play hanya mencapai 48 miliar unduhan. 

"Mobile device merupakan peta yang mengungkapkan informasi merek ponsel yang tersimpan saat orang menggunakan aplikasi Twitter," kata MapBox. 

Pola penggunaan tiap kota, imbuh MapBox, seringkali merefleksikan stratifikasi ekonomi.

Disebutkan pemetaan 3 miliar Twitter dilakukan sejak September 2011 dengan mengumpulkan data geotagging tiap cuitan. Meta data itu mengungkapkan pola demografi, budaya dan sosial ke level yang lebih detail.

Data analisa itu kemudian dipasukan dengan data Gnip yang bisa menampilkan antarmuka yang artistik. (umi)


© VIVA.co.id


Sering Online Bisa Turunkan Religiusitas?


Tapi penurunan religi bukan terjadi karena faktor tunggal saja 

VIVAnews - Pada era mobile saat ini, pengguna perangkat pasti melakukan aktivitas online, setidaknya selama berjam-jam selama sehari. Kebutuhan online sudah menjadi hal umum untuk sekadar mencari informasi, berakualisasi dengan teman dan kolega.


Memang hal itu sudah menjadi nafas. Namun bagi pengguna yang kecanduan online, perlu menyimak hasil studi peneliti Institut Teknologi Massachusetts (MIT), AS, yang dipimpin oleh Allen Downey, ilmuwan komputer Olin College of Engineering, MIT.

Dalam studinya, melansir Cnet, Senin 7 April 2014, Downey menyebutkan terdapat hubungan signifikan antara peningkatan penggunaan internet dengan penurunan religiusitas.

Statistik yang disampaikan Downey berbicara. Antara 1990 dan 2010, disebutkan 25 juta orang AS telah meninggalkan keyakinan mereka, sedangkan berdasarkan studi Survei Sosial Universitas Chicago, Downey mengatakan munculnya internet berkaitan dengan merosotnya pengabdian pada agama.

Meski demikian, Downey menekankan aktivitas online tak menjadi faktor tunggal penurunan religiusitas. Pasalnya, terdapat faktor lain, misalnya lingkungan seseorang tumbuh. Jika seseorang tumbuh pada keluarga yang religius, kemungkinan besar ketaatan pada ajaran agama seseorang masih kuat.

"Faktor yang kuat mempengaruhi yakni pendapatan, pendidikan, status sosial ekonomi, maupuntempat tinggal," ujar Downey.

Menariknya meski Downey menemukan hanya sedikit orang yang dilahirkan dalam keluarga yang religius, ia hanya menemukan 25 persen penurunan religiusitas yang diakibatkan pada faktor afliasi keluarga.

Menurutnya, faktor lain penyebab penurunan aspek spiritual ini yaitu pendidikan perguruan tinggi. Ini dibuktikan pada statistik penggunaan internet. Downey menemukan pada 2010, 25 persen orang yang online selama lebih dari 7 jam tiap hari. Artinya aktivitas religi jadi menurun digantikan oleh online.

Namun demikian, ia tetap menekankan hal penurunan religi bukan terjadi karena faktor tunggal saja.

"Penggunaan internet dapat mengurangi kemungkinan afiliasi agama. Ini tak memperhitungkan semua, tapi korelasinya signifikan," kata dia.

Downey boleh saja memaparkan temuannya itu. Tapi temuan itu tak bisa menghalangi kalangan agamawan yang memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan religi.
Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiscus justru makin rajin dengan akun Twitternya. Ia kini trecatat memiliki 3,8 juta follower.


© VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar