EQ dan Tingkat Stres
KECERDASAN emosional
(EQ) pria cenderung menurun ketika ia mengalami stres. Hal sebaliknya
justru terjadi pada perempuan. Demikian kesimpulan peneliti Universitas
Vienna, Italia, Claus Lamm.
Pemimpin penelitian, Giorgia Silani, mengatakan pihaknya melakukan pengamatan dengan meminta partisipan berbicara di depan umum dan menyelesaikan tugas aritmetika mental. Para peserta lalu diminta meniru gerakan tertentu, mengenali emosi orang lain, atau meniru sudut pandang orang lain. "Dari apa yang kami observasi, ternyata stres memperburuk kinerja laki-laki dalam tiga jenis tugas. Hal sebaliknya berlaku pada perempuan," ujar Silani.
EQ berpengaruh pada tindakan simpati dan empati terhadap orang lain. Ketika EQ itu terganggu, interaksi sosial pun memburuk. Laporan penelitian itu dipublikasi lewat jurnal Psychoneuroendocrinology. (MI/U1)
Pemimpin penelitian, Giorgia Silani, mengatakan pihaknya melakukan pengamatan dengan meminta partisipan berbicara di depan umum dan menyelesaikan tugas aritmetika mental. Para peserta lalu diminta meniru gerakan tertentu, mengenali emosi orang lain, atau meniru sudut pandang orang lain. "Dari apa yang kami observasi, ternyata stres memperburuk kinerja laki-laki dalam tiga jenis tugas. Hal sebaliknya berlaku pada perempuan," ujar Silani.
EQ berpengaruh pada tindakan simpati dan empati terhadap orang lain. Ketika EQ itu terganggu, interaksi sosial pun memburuk. Laporan penelitian itu dipublikasi lewat jurnal Psychoneuroendocrinology. (MI/U1)
http://lampost.co/berita/eq-dan-tingkat-stres
Legislatif dan Keluarga
SEBUAH penelitian di
Amerika Serikat menyimpulkan para anggota legislatif sebaiknya membuat
undang-undang yang membantu persoalan keutuhan keluarga. Demikian
kesimpulan penelitian yang digelar Dewan Kebijakan Keluarga Florida
berdasarkan wawancara terhadap para orang tua di negara
bagian tersebut.
Presiden Dewan John Stemberger mengatakan para anggota legislatif
sebaiknya memandang keutuhan keluarga dari sudut pandang ekonomi.
Pasalnya, kerusakan keluarga berdampak biaya besar bagi negara.
Di Florida, kerugian akibat keluarga yang rusak diperkirakan mencapai
1,9 miliar dolar AS per tahun. Di sisi lain, bayi yang dibesarkan orang
tua tunggal akibat perceraian mencapai 48% pada 2012. Jumlah itu
meningkat drastis dibanding dekade 1960, yakni 9,5%. Ia juga
mengungkapkan kerusakan keluarga berdampak pada pendidikan, kejahatan,
program kesejahteraan sosial, kemiskinan, dan perumahan. (MI/R4)
http://lampost.co/berita/legislatif-dan-keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar